ALAMAT PENTING DALAM DUNIA BELAJAR
Ada beberapa alamat/addres di internet untuk anda kunjungi, antara lain:
Link untuk latihan soal online :
invir
Link untuk Dinas pendidikan
web kemdiknas
Link TV edukasi
TV edukasi
Semoga bermanfaat
Link untuk latihan soal online :
invir
Link untuk Dinas pendidikan
web kemdiknas
Link TV edukasi
TV edukasi
Semoga bermanfaat
BELAJAR ASYIK DAN MENYENANGKAN
Belajar Asik dan menyenagkan adalah harapan setiap siswa sekolah. Banyak metode dan cara yang ditawarkan agar bisa belajar dengan senang dan menarik. Saat ini metode yang banyak digunakan adalah metode simulasi dan metode bermain. Tantangan bagi pendidik untuk membuat dan menerapkan metode dan cara agar siwa betah belajart bersamanya.
BELAJAR CERIA
http://kampus.okezone.com/read/2013/12/23/373/916443/guru-ceria-bikin-belajar-menyenangkan-3
JAKARTA - Untuk dapat menerima materi pelajaran yang diberikan, para murid harus merasa nyaman dengan lingkungan di sekitarnya, termasuk para pengajar. Jika guru mengajar dengan senang dan penuh semangat maka energi positif tersebut akan menular kepada para murid dan pembelajaran yang efektif bisa tercipta.
Pendapat tersebut dikemukakan salah seorang Pengajar Muda yang terlibat dalam program Indonesia Mengajar, Silvia Ramadhani. Sisil -begitu dia biasa disapa- percaya, agar anak-anak merasa senang belajar, maka para guru pun harus memiliki semangat yang sama. Hal tersebut dirasakannya setelah menjadi guru di SD Inpres Batulai, Dusun Batulai, Desa Kuli, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama satu tahun.
"Semoga dengan tingginya gaji dan tunjangan profesi yang diberikan pemerintah kepada para guru, tidak lantas membuat masyarakat luas mengincar profesi guru hanya sebagai kemapanan finansial.Saya sangat berharap, semua guru di Indonesia dapat merasa selalu bahagia ketika harus pergi dan berangkat mengajar," tutur Sisil kepada Okezone, Senin (23/12/2013).
Menurut dara berusia 25 tahun itu, semangat positif para guru dapat menular ke anak didik sehingga mereka dapat belajar tanpa merasa terbebani. Sisil berpendapat, pendidikan yang diterapkan dengan cinta akan teraplikasi lebih nyata dibandingkan melalui cacian atau makian.
"Dengan kebahagiaan tersebut, niat yang luhur akan datang, dan pembelajaran yang menyenangkan akan terlaksana. Jika sudah demikian, anak-anak akan belajar dengan suka cita. Tak ada bentakan, tak ada makian, apalagi cacian. Dengan cinta, pendidikan akan teriaplikasi lebih nyata dan Insya Allah bermanfaat dalam kehidupan," imbuhnya.
Jebolan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengaku, menghabiskan satu tahun di Rote Ndao membuatnya banyak belajar. Sisil berharap, suatu saat nanti bisa memiliki sekolah sendiri. Tidak perlu mewah, selama sekolah tersebut bisa memfasilitasi anak-anak dari keluarga tidak mampu sehingga bisa meminimalisasi angka putus sekolah.
"Saya belajar sangat banyak tentang hal yang tidak ternilai, bahwasanya yang terpenting dalam hidup adalah mengusahakan yang terbaik. Tidak peduli seberapa sulit tantangan itu. Saya belajar, energi positif akan menular, demikian juga yang negatif. Saya belajar bagaimana mensyukuri setiap lekuk kehidupan saya, ternyata sungguh, nikmat Tuhan bergelimang," papar wanita berkerudung itu.
Dia berharap, semangat para pemuda untuk membaktikan diri mengajar di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) akan semakin tinggi. Apalagi mengingat semakin banyak program serupa baik bentukan pemerintah maupun swasta.
"Banyak kok anak muda yang punya passion sama seperti saya. Buktinya sekarang yang daftar Indonesia Mengajar hampir puluhan ribu, naik terus tiap tahun. Mungkin kesempatannya belum terbuka luas, tapi geliatnya sudah terasa. Apalagi saat ini sudah banyak program pengiriman guru ke pelosok daerah," papar dara kelahiran Sidoarjo, 10 Mei 1988 itu. (habis) (rfa)
tes link
KONSEP PENGAJARAN MICRO TEACHING
KONSEP PENGAJARAN MICRO TEACHING
Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran. Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Heinich, Molenda, Russel (1996:8) menyatakan bahwa : “A medium (plural media) is a channel of communication, example include film, television, diagram, printed materials, computers, and instructors. (Media adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram, materi tercetak, komputer, dan instruktur). AECT (Assosiation of Education and Communication Technology, 1977), memberikan batasan media sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA (National Education Assosiation) memberikan batasan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual, serta peralatanya.
Dari berbagai batasan di atas dapat dirumuskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Ciri-ciri khusus media pembelajaran berbeda menurut tujuan dan pengelompokanya. Ciri-ciri media dapat di lihat menurut kemampuanya membangkitkan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka ciri-ciri umum media pembelajaran adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Di samping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasaranya, dan kontrol oleh pemakai.
Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh pemakainya. Dalam memilih media, orang perlu memperhatikan tiga hal, yaitu :
1. Kejelasan maksud dan tujuan pemelihian tersebut
2. Sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih
3. Adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan akan adanya alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Menurut Heinich, Molenda, Russel (1996:8) jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain : media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
Jenis media dalam pembelajaran adalah :
1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.
2. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang.
3. Media proyeksi seperti slide, film stips, film, dan OHP
4. Lingkungan sebagai media pembelajaran
Penggolongan Media Pembelajaran
Pembagian media dapat dilihat dari berbagai aspek dan sudut pandang, biasanya pengklasifikasian media disesuaikan menurut atau berdasarkan keperluan. Wursanto misalnya, hanya membagi media menjadi dua klasifikasi besar saja, yaitu media internal dan eksternal. Media internal adalah media yang lazim digunakan dalam suatu lembaga, instansi, atau organisasi. Sedangkan media eksternal ialah media yang biasanya digunakan diluar lembaga , instansi, atau organisasi.
Menurut Sadiman media dilihat dari segi kesiapan pengadaannya dibagi menjadi dua yaitu media jadi ( media by utilization ) dan media rancangan ( media by design ). Maksudnya media yang sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat dipasaran dan dijual secara bebas dan dalam keadaan siap pakai, sedangkan media rancangan adalah media yang didesain dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu.
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu cara, alat, atau proses yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan yang berlangsung dalam proses pendidikan. Ramiszowski mengungkapkan “media” as the carriers on messages, from some transmitting source which may be a human being or inanimate object), to the receiver of the message (which in our case is the learner). Penggunaan media dalam pembeljaran atau disebut juga pembelajaran bermedia dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Menurut Wilkinson.
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memilih media pembelajaran, yakni :
1. Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling cocok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan kelengkapan dari kriteria utama.
2. Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang dipelajarai adalah aspek-aspek yang menyakut gerak, maka media film atau video akan lebih tepat. Wilkinson menyatakan bahwa penggunaan bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapain akademik.
3. Keadaan siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda interindividual antara siswa. Msialnya kalau siswa tergolong tipe auditif/visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan media visual dari siswa yang tergolong visual dapat juga belajar dengan menggunakan media auditif.
4. Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tuuan pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia. Menurut wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru.
5. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.
Menurut Canei, R. Springfield, dan Clark., C. (1998 : 62) dasar pemilihan alat bantu visual adalah memilih alat bantu yang sesuai dengan kematangan, minat dan kemampuan kelompok, memilih alat bantu secara tepat untuk kegiatan pembelajaran, mempertahankan keseimbangan dalam jenis alat bantu yang dipilih, menghindari alat bantu yang berelebihan, serta mempertanyakan apakah alat bantu tersebut diperlukan dan dapat mempercepat pembelajaran atau tidak.
Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
Kelebihan, Kelemahan, dan Pemanfaatan Media Berteknologi Modern
1. Baik untuk siswa yang sedang belajar mendengar.
2. pengisi waktu saat menunggu
3. mendengar sambil melakukan mobilitas (kegiatan lain)
4. merupakan alternatif bagi yang tidak senang membaca atau yang mempunyai kesulitan membaca
5. pendengar dapat me-review-nya sambil menunggu atau melakukan atau melakukan kegiatan lain.
Kelemahan Audiotape
1. Kaset buku ini kaku (kurang fleksibel), sebab harus tergantung dengan komponen lain yaitu adanya tape dan alira listrik
2. tidak memungkinkan melakukan penjelajahan terhadap isi buku terlebih dahulu
3. bila ingin menvermati kembali isi buku, harus me-review-nya kembali sampai menemukan yang dimaksdukan, baru kemudian memutarnya kembali
4. hal-hal penting tidak bisa digarisbawahi atau diberi tanda khusus.
5. tidak ada grafik, diagram, atau gambar sebagai bahan klarifikasi.
1. baik untuk semua yang sedang belajar mendengar dan melihat
2. bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram
3. bisa dipergunakan di rumah, di luar kelas maupun dalam perjalanan dalam kendaraan
4. bisa diperlambat dan diulang
5. dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang
6. dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik
Kelemahan Videotape
1. Sering dianggap sebagai hiburan TV
2. kegiatan melihat videotape adalah kegiatan pasif
3. menggunakan video berarti memerlukan dua unit alat, yaitu videotape dan monitor TV
4. dibandingkan dengan kaset recorder, harganya relatif lebih mahal
5. pemirsa tidak bisa melihat secara cepat bagian-bagian yang sudah tayangan yang sudah terlewatkan
1. Tampilanya bisa menghasilkan kombinasi antara tulisan (teks), suara (audio), gambar (video), serta animasi.
2. Dapat mengakses informasi secara instan dari manapun yang dicakup dari compact dist tersebut.
3. Menghasilkan gambar yang lebih jelas.
4. Program dan sistem computer based training (CBT) yang lebih canggih lebih memungkinkan pembelajaran mengakses lebih banyak, bukan hanya satu macam pilihan seperti pada audiotape atau videotape;
5. Menyediakan fasilitas akses informasi yang lebih banyak.
6. Dapat disesuaikan dengan motivasi, kemampuan dan kecepatan pembelajaran.
7. Sebagai guru yang sabar
8. Mengurangi kekhawatiran pembelajaran jika kurang paham.
Kelemahan Computer Based Training (CBT)
1. Kelemahan mendasar dari penggunaan program ini adalah tidak adanya iteraksi antarmanusia.
2. Memerlukan biaya mahal.
1. Mengkombinasikan kelebihan video, kecepatan komputer, dan akses internet
2. Mekanisme kerja program ini mampu menyesuaikan dengan semua gaya belajar.
3. Memungkinkan bagi pembelajar untuk aktif berpartisipasi.
4. Memungkinkan akses ke materi/subyek yang diinginkan bagi banyak sekali pembelajar di tempat yang berbeda.
5. Pembelajar dapat berhubungan dengan guru/instruktur, demikian sebaliknya dimanapun mereka berada.
Kelemahan Web Based Training (WBT)
1. Tidak terjadi temu muka antara guru/instruktur dengan pembelajar.
2. Perlu biaya mahal untuk melengkapi peralatan.
1. Memungkinkan akses informasi ke banyak nara sumber.
2. Hampir semua tema dapat diperoleh dari Net.
3. Bisa menjelajah dunia dari rumah, sekolah, kampus, kantor dan perusahaan.
4. Adanya fasilitas untuk berinteraksi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia yang tertarik pada tema yang sama.
5. Merupakan komunikasi dua arah, tanya jawab, mengobrol, membuat web sendiri, mengirim berita ke mana saja.
Kelemahan Internet
1. Biayanya mahal, karena untuk mengoperasikannya membutuhkan kelengkapan seperti komputer, modern ISP (Internet Service Provider), dan saluran telepon. Namun demikian kalau kita tidak memiliki perangkat tersebut kita bisa datang ke perpustakaan-perpustakaan atau ke tempat penyewaan internet;
2. Diperlukan kemampuan mengoperasikan komputer, juga kemampuan memilih dari sejumlah pilihan yang semuanya kelihatan menarik bagi kita;
3. Dibutuhkan ketelitian terhadap informasi yang ada, periksa kebenarannya, sebab tidak semua informasi selalu benar atau baik untuk kita.
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran. Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Heinich, Molenda, Russel (1996:8) menyatakan bahwa : “A medium (plural media) is a channel of communication, example include film, television, diagram, printed materials, computers, and instructors. (Media adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram, materi tercetak, komputer, dan instruktur). AECT (Assosiation of Education and Communication Technology, 1977), memberikan batasan media sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA (National Education Assosiation) memberikan batasan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual, serta peralatanya.
Dari berbagai batasan di atas dapat dirumuskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Ciri-ciri khusus media pembelajaran berbeda menurut tujuan dan pengelompokanya. Ciri-ciri media dapat di lihat menurut kemampuanya membangkitkan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka ciri-ciri umum media pembelajaran adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Di samping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasaranya, dan kontrol oleh pemakai.
Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh pemakainya. Dalam memilih media, orang perlu memperhatikan tiga hal, yaitu :
1. Kejelasan maksud dan tujuan pemelihian tersebut
2. Sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih
3. Adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan akan adanya alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Menurut Heinich, Molenda, Russel (1996:8) jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain : media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
Jenis media dalam pembelajaran adalah :
1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.
2. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang.
3. Media proyeksi seperti slide, film stips, film, dan OHP
4. Lingkungan sebagai media pembelajaran
Penggolongan Media Pembelajaran
Pembagian media dapat dilihat dari berbagai aspek dan sudut pandang, biasanya pengklasifikasian media disesuaikan menurut atau berdasarkan keperluan. Wursanto misalnya, hanya membagi media menjadi dua klasifikasi besar saja, yaitu media internal dan eksternal. Media internal adalah media yang lazim digunakan dalam suatu lembaga, instansi, atau organisasi. Sedangkan media eksternal ialah media yang biasanya digunakan diluar lembaga , instansi, atau organisasi.
Menurut Sadiman media dilihat dari segi kesiapan pengadaannya dibagi menjadi dua yaitu media jadi ( media by utilization ) dan media rancangan ( media by design ). Maksudnya media yang sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat dipasaran dan dijual secara bebas dan dalam keadaan siap pakai, sedangkan media rancangan adalah media yang didesain dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu.
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu cara, alat, atau proses yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan yang berlangsung dalam proses pendidikan. Ramiszowski mengungkapkan “media” as the carriers on messages, from some transmitting source which may be a human being or inanimate object), to the receiver of the message (which in our case is the learner). Penggunaan media dalam pembeljaran atau disebut juga pembelajaran bermedia dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Menurut Wilkinson.
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memilih media pembelajaran, yakni :
1. Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling cocok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan kelengkapan dari kriteria utama.
2. Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang dipelajarai adalah aspek-aspek yang menyakut gerak, maka media film atau video akan lebih tepat. Wilkinson menyatakan bahwa penggunaan bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapain akademik.
3. Keadaan siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda interindividual antara siswa. Msialnya kalau siswa tergolong tipe auditif/visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan media visual dari siswa yang tergolong visual dapat juga belajar dengan menggunakan media auditif.
4. Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tuuan pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia. Menurut wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru.
5. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.
Menurut Canei, R. Springfield, dan Clark., C. (1998 : 62) dasar pemilihan alat bantu visual adalah memilih alat bantu yang sesuai dengan kematangan, minat dan kemampuan kelompok, memilih alat bantu secara tepat untuk kegiatan pembelajaran, mempertahankan keseimbangan dalam jenis alat bantu yang dipilih, menghindari alat bantu yang berelebihan, serta mempertanyakan apakah alat bantu tersebut diperlukan dan dapat mempercepat pembelajaran atau tidak.
Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
- Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
- Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
- Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
- Efisiensi dalam waktu dan tenaga
- Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
- Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
- Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
- Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Kelebihan, Kelemahan, dan Pemanfaatan Media Berteknologi Modern
- Audiotape
1. Baik untuk siswa yang sedang belajar mendengar.
2. pengisi waktu saat menunggu
3. mendengar sambil melakukan mobilitas (kegiatan lain)
4. merupakan alternatif bagi yang tidak senang membaca atau yang mempunyai kesulitan membaca
5. pendengar dapat me-review-nya sambil menunggu atau melakukan atau melakukan kegiatan lain.
Kelemahan Audiotape
1. Kaset buku ini kaku (kurang fleksibel), sebab harus tergantung dengan komponen lain yaitu adanya tape dan alira listrik
2. tidak memungkinkan melakukan penjelajahan terhadap isi buku terlebih dahulu
3. bila ingin menvermati kembali isi buku, harus me-review-nya kembali sampai menemukan yang dimaksdukan, baru kemudian memutarnya kembali
4. hal-hal penting tidak bisa digarisbawahi atau diberi tanda khusus.
5. tidak ada grafik, diagram, atau gambar sebagai bahan klarifikasi.
- Video dan Videotape
1. baik untuk semua yang sedang belajar mendengar dan melihat
2. bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram
3. bisa dipergunakan di rumah, di luar kelas maupun dalam perjalanan dalam kendaraan
4. bisa diperlambat dan diulang
5. dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang
6. dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik
Kelemahan Videotape
1. Sering dianggap sebagai hiburan TV
2. kegiatan melihat videotape adalah kegiatan pasif
3. menggunakan video berarti memerlukan dua unit alat, yaitu videotape dan monitor TV
4. dibandingkan dengan kaset recorder, harganya relatif lebih mahal
5. pemirsa tidak bisa melihat secara cepat bagian-bagian yang sudah tayangan yang sudah terlewatkan
- Computer Based Training (CBT)
1. Tampilanya bisa menghasilkan kombinasi antara tulisan (teks), suara (audio), gambar (video), serta animasi.
2. Dapat mengakses informasi secara instan dari manapun yang dicakup dari compact dist tersebut.
3. Menghasilkan gambar yang lebih jelas.
4. Program dan sistem computer based training (CBT) yang lebih canggih lebih memungkinkan pembelajaran mengakses lebih banyak, bukan hanya satu macam pilihan seperti pada audiotape atau videotape;
5. Menyediakan fasilitas akses informasi yang lebih banyak.
6. Dapat disesuaikan dengan motivasi, kemampuan dan kecepatan pembelajaran.
7. Sebagai guru yang sabar
8. Mengurangi kekhawatiran pembelajaran jika kurang paham.
Kelemahan Computer Based Training (CBT)
1. Kelemahan mendasar dari penggunaan program ini adalah tidak adanya iteraksi antarmanusia.
2. Memerlukan biaya mahal.
- Web Based Training (WBT)
1. Mengkombinasikan kelebihan video, kecepatan komputer, dan akses internet
2. Mekanisme kerja program ini mampu menyesuaikan dengan semua gaya belajar.
3. Memungkinkan bagi pembelajar untuk aktif berpartisipasi.
4. Memungkinkan akses ke materi/subyek yang diinginkan bagi banyak sekali pembelajar di tempat yang berbeda.
5. Pembelajar dapat berhubungan dengan guru/instruktur, demikian sebaliknya dimanapun mereka berada.
Kelemahan Web Based Training (WBT)
1. Tidak terjadi temu muka antara guru/instruktur dengan pembelajar.
2. Perlu biaya mahal untuk melengkapi peralatan.
- Internet
1. Memungkinkan akses informasi ke banyak nara sumber.
2. Hampir semua tema dapat diperoleh dari Net.
3. Bisa menjelajah dunia dari rumah, sekolah, kampus, kantor dan perusahaan.
4. Adanya fasilitas untuk berinteraksi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia yang tertarik pada tema yang sama.
5. Merupakan komunikasi dua arah, tanya jawab, mengobrol, membuat web sendiri, mengirim berita ke mana saja.
Kelemahan Internet
1. Biayanya mahal, karena untuk mengoperasikannya membutuhkan kelengkapan seperti komputer, modern ISP (Internet Service Provider), dan saluran telepon. Namun demikian kalau kita tidak memiliki perangkat tersebut kita bisa datang ke perpustakaan-perpustakaan atau ke tempat penyewaan internet;
2. Diperlukan kemampuan mengoperasikan komputer, juga kemampuan memilih dari sejumlah pilihan yang semuanya kelihatan menarik bagi kita;
3. Dibutuhkan ketelitian terhadap informasi yang ada, periksa kebenarannya, sebab tidak semua informasi selalu benar atau baik untuk kita.
Pengenalan Media Pembelajaran
PENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN
(sumber: Bahan ajar untuk Diklat E-Training PPPPTK TK dan PLB,
Dadang Supriatna, M.Ed )
A. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berasal dari bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah media dapat kita artikan sebagai segala sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Berbicara mengenai media tentunya kita akan mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu saat ini masalah media kita batasi ke arah yang relevan dengan masalah pembelajaran saja atau yang dikenal sebagai media pembelajaran. Briggs menyebutkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu Schramm berpendapat bahwa media merupakan teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. Dengan demikian media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi pembelajaran yang ada dalam kurikulum yang dituangkan oleh pengajar atau fasilitator atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal maupun simbol non verbal atau visual.
Untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya guru menggunakan alat bantu mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap atau yang kita kenal sebagai alat bantu visual. Dengan berkembangnya teknologi pada pertengahan abad ke 20 guru juga menggunakan alat bantu audio visual dalam proses pembelajarannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari verbalisme yang mungkin terjadi jika hanya menggunakan alat bantu visual saja.
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Hal ini sesuai dengan pendapat Jerome S Bruner bahwa siswa belajar melalui tiga tahapan yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik. Tahap enaktif yaitu tahap dimana siswa belajar dengan memanipulasi benda-benda konkrit. Tahap ikonik yaitu suatu tahap dimana siswa belajar dengan menggunakan gambar atau videotapes. Sementara tahap simbolik yaitu tahap dimana siswa belajar dengan menggunakan simbol-simbol.
Prinsip tahapan pembelajaran dari Jerome S Bruner ini dapat kita terapkan dalam “Kerucut Pengalaman” atau “cone of experience” yang dikemukan Edgar Dale pada tahun 1946, seperti yang dapat kita lihat pada gambar berikut ini:
Gambar 1: Dale’s Cone of Experience
B. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut Heinich and Molenda (2005) yaitu:
1. Teks.
Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan suatu informasi yang Mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam penyampaian informasi.
2. Media Audio.
Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan Membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya.
3. Media Visual
Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya.
4. Media Proyeksi Gerak.
Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV, video kaset (CD, VCD, atau DVD)
5. Benda-bendaTiruan/miniatur
Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
6. Manusia.
Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau pakar/ahli di bidang/materi tertentu.
C. Media-media yang Biasa digunakan dalam Proses Pembelajaran
1. Media Visual
Seperti halnya media yang lain, media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa media yang termasuk media visual adalah:
a. Gambar atau foto
Kita sering menggunakan gambar atau foto sebagai media pembelajaran karena gambar merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja oleh siapa saja. Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah:
i. Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit
ii. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
iii. Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
iv. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja
v. Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus
b. Sketsa
Sketsa merupakan gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian-bagian pokonya saja tanpa detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian peserta atau siswa juga dapat menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.
c. Diagram
Berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol, diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada.
Ciri-ciri dari sebuah diagram yang baik adalah:
i. benar, digambar rapi, diberi judul, label dan penjelasan- penjelasan yang perlu
ii. cukup besar dan ditempatkan strategis
iii. penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
d. Bagan/Chart
Terdapat dua jenis chart yaitu chart yang menyajikan pesannya secara bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus. Chart yang menyajikan pesannya secara bertahap misalnya adalah flipchart atau hidden chart, sementara bagan atau chart yang menyajikan pesannya secara langsung misalnya bagan pohon (tree chart), bagan alir (flow chart), atau bagan garis waktu (time line chart). Bagan atau chart Berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Dalam bagan biasanya kita menjumpai jenis media visual lain seperti gambar, diagram, atau lambang- lambang verbal.
Ciri-ciri bagan sebagai media yang baik adalah:
i. dapat dimengerti oleh pembaca
ii. sederhana dan lugas tidak rumit atau berbelit-belit
iii. diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti perkembangan jaman juga tidak kehilangan daya tarik
e. Grafik
Disusun berdasarkan prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif, grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau simbol-simbol verbal yang berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek
atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Dengan menggunakan grafik kita dapat melakukan analisis dengan cepat, interpretasi dan perbandingan data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah. Terdapat beberapa macam grafik diantaranya adalah grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar.
f. Kartun
Suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan diingat serta dimengerti dengan cepat.
g. Poster
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Ciri-ciri poster yang baik adalah:
i. sederhana
ii. menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok iii. berwarna
iv. slogan yang ringkas dan jitu v. ulasannya jelas
vi. motif dan desain bervariasi
h. Peta dan Globe
Berfungsi untuk menyajikan data-data yang berhubungan dengan lokasi suatu daerah baik berupa keadaan alam, hasil bumi, hasil tambang atau lain sebagainya. Secara khusus peta dan globe dapat memberikan informasi tentang:
i. keadaan permukaan bumi, daratan, sungai, gunung, lautan dan bentuk daratan serta perairan lainnya
ii. tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain
iii. data-data budaya dan kemasyarakatan
iii. data-data budaya dan kemasyarakatan
iv. data-data ekonomi, hasil pertanian, industri dan perdagangan
i. Papan planel
Papan berlapis kain planel ini dapat berisi gambar atau huruf yang dapat ditempel dan dilepas sesuai kebutuhan, gambar atau huruf tadi dapat melekat pada kain planel karena di bagian bawahnya dilapisi kertas amplas. Papan planel merupakan media visual yang efektif dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula.
j. Papan Buletin.
Papan ini tidak dilapisi oleh kain planel, tetapi langsung ditempeli gambar atau tulisan. Papan ini berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Media visual lainnya seperti gambar, poster, sketsa atau diagram dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan buletin.
2. Media Audio
Media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang uaditif. Beberapa jenis media yang dapat digolongkan ke dalam media audio adalah sebagai berikut:
a. Radio
Media ini dapat merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Siaran radio sangat cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa. Bahkan radio juga dapat digunakan sebagai pemberi petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan oleh guru atau siswa dalam pembelajaran.
b. Alat perekam magnetik
Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah satu media yang memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Melalui media ini kita dapat merekam audio, mengulangnya dan menghapusnya. Selain itu pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume, sehingga dapat menimbulkan berbagai kegiatan diskusi atau dramatisasi.
3. Media Proyeksi Diam
Beberapa media yang termasuk kedalam media proyeksi diam diantaranya adalah:
a. Film Bingkai
Film bingkai adalah suatu film positif baik hitam putih ataupun berwarna yang berukuran 35 mm, dan umumnya dibingkai dengan ukuran 2 x 2 inchi. Untuk melihatnya perlu ditayangkan dengan proyektor slide. Beberapa keuntungan penggunaan film bingkai sebagai media pembelajaran adalah:
i. materi pelajaran yang sama dapat disebarkan kepada seluruh siswa secara serentak
ii. perhatian siswa dapat dipusatkan pada satu persoalan, sehingga dapat menghasilkan keseragaman pengamatan
iii. Fungsi berfikir siswa dirangsang dan dikembangkan secara bebas
iv. Penyimpanannya mudah dan praktis
v. Film bingkai dapat mengatasi keterbatasan ruang waktu dan indera
vi. Program dapat dibuat dalam waktu singkat tergantung kebutuhan dan perencanaan
b. Film Rangkai
Film rangkai hampir sama dengan film bingkai, bedanya pada film rangkai frame atau gambar tidak memerlukan bingkai dan merupakan rangkaian berurutan dari sebuah film atau gambar
tertentu. Jumlah gambar pada 1 rol film rangkai adalah sekitar
50 sampai dengan 75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130 cm tergantung pada isi film itu. Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pembelajaran yang berbeda dalam satu rangkai sehingga cocok untuk mengajarkan keterampilan, penyimpanannya mudah serta dapat digunakan untuk bahan belajar kelompok atau individu
c. OHT
Over Head Transparancy (OHT) adalah media visual proyeksi, dibuat di atas bahan transparan, biasanya film acetate atau plastik berukuran 8,5 x 11 inchi. Media ini memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya yang dikenal dengan sebutan Over Head Projector (OHP). Beberapa keuntungan penggunaan OHT sebagai media pembelajaran diantaranya adalah:
i. gambar yang diproyeksikan lebih jelas bila dibandingkan jika digambarkan di papan tulis
ii. ruangan tidak perlu digelapkan
iii. sambil mengajar, guru dapat berhadapan dengan siswa
iv. mudah dioperasikan sehingga tidak memerlukan bantuan operator
v. menghemat tenaga dan waktu karena dapat dipakai berulang-ulang
vi. praktis dapat digunakan untuk semua ukuran kelas atau ruangan
d. Opaque Projektor
Projektor yang tak tembus pandang, karena yang diproyeksikan bukan bahan transparan tetapi bahan-bahan yang tidak tembus pandang (opaque). Kelebihan media ini sebagai media pembelajaran adalah bahwa bahan cetak pada buku, majalah, foto, grafis, bagan atau diagram dapat diproyeksikan secara
langsung tanpa dipindahkan ke permukaan transparansi terlebih dahulu. Kelebihan projektor tak tembus pandang adalah:
i. dapat digunakan untuk hampir semua bidang studi yang ada di kurikulum
ii. dapat memperbesar benda kecil menjadi sebesar papan sehingga bahan yang semula hanya untuk individu menjadi untuk seluruh kelas
e. Mikrofis
Mikrofis adalah lembaran film transparan yang terdiri atas lambang-lambang visual yang diperkecil sedemikian sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang. Keuntungan dari media ini adalah sebagai berikut:
i. mudah diduplikasi dengan biaya relatif murah ii. dapat diproyeksikan ke layar lebar
iii. karena dalam bentuk lembaran, ringkas, hemat tempat dan
praktis untuk dikirim
iv. memudahkan identifikasi informasi kepustakaan karena letaknya berada di bagian atas lembaran
4. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual
Beberapa jenis media yang masuk dalam kelompok ini adalah:
a. Film gerak
Film gerak merupakan sebuah media pembelajaran yang sangat meanrik karena mampu mengungkapkan keindahan dan fakta bergerak dengan efek suara, gambar dan gerak, film juga dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, beberapa keunggulan film sebagai media pembelajaran adalah:
i. keterampilan membaca atau menguasai penguasaan bahasa yang kurang bisa diatasi dengan menggunakan film
ii. sangat tepat untuk menerangkan suatu proses
iii. dapat menyajikan teori ataupun praktek dari yang bersifat umum ke yang bersifat khusus ataupun sebaliknya
iv. film dapat mendatangkan seorang yang ahli dan memperdengarkan suaranya di depan kelas
v. film dapat lebih realistis, hal-hal yang abstrak dapat terlihat menjadi lebih jelas
vi. film juga apat merangsang motivasi kegiatan siswa
b. Film gelang
Film gelang atau film loop adalah jenis media yang terdiri atas film berukuran 8 mm dan 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan sehingga film ini akan berulang terus menerus jika tidak dimatikan. Kelebihan penggunaan media ini sebagai media pembelajaran adalah:
i. ruangan tidak perlu digelapkan
ii. dapat berputar terus berulang-ulang sehingga pengertian yang kabur menjadi jelas
iii. mudah diintegrasikan ke dalam pelajaran dan dipakai
bersama dengan media lain
iv. siswa juga dapat menggunakannya sendiri karena sederhana
v. film dapat dihentikan kapan saja untuk diselingi oleh penjelasan atau diskusi
c. Program TV
Televisi merupakan media menarik dan modern karena merupakan bagian dari kebutuhan hidupnya. Televisi dapat menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dalam menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur gerak.
d. Video
Pesan yang disajikan dalam media video dapat berupa fakta maupun fiktif, dapat bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Beberapa kelebihan penggunaan media video dalam pembelajaran adalah:
i. dengan alat perekam video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari para ahli
ii. demonstrasi yang sulit dapat dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar seorang guru dapat memusatkan perhatian pada penyajiannya
iii. menghemat waktu karena rekaman dapat diputar ulang
iv. dapat mengamati lebih dekat dengan objek yang berbahaya ataupun objek yang sedang bergerak
v. ruangan tidak perlu digelapkan pada saat penyajian
5. Multimedia
Vaughan (2004) menjelaskan bahwa multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer. Sejalan dengan hal di atas, Heinich et al (2005) multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer. Namun kelemahan dari media ini adalah harus didukung oleh peralatan memadai seperti LCD projektor dan adanya aliran listrik. Keuntungan penggunaan multimedia dalam pembelajaran diantaranya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep abstrak dengan lebih mudah, selain itu juga penggunaan media komputer dalam bentuk multimedia dapat memberikan kesan yang positif kepada guru karena dapat membantu guru menjelaskan isi pelajaran kepada pelajar, menghemat waktu dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
6. Benda
Benda-benda yang ada disekitar dapat digunakan pula sebagai media pembelajaran, baik benda asli maupun benda tiruan atau miniatur. Benda-benda ini dapat membantu proses pembelajaran dengan baik terutama jika metode yang digunakan adalah metode demonstrasi atau praktek lapangan.
D. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian suatu pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistis
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti:
a. obyek yang terlalu besar, dapat digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, gambar video, atau model
b. obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film slide, gambar video atau gambar
c. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse, highspeed photografi atau slow motion playback video
d. kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat ditampilkan lagi melalui rekaman film, video, atau foto
e. Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model,
diagram, dll
f. Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, slide, gambar atau video
3. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a. menimbulkan gairah belajar
b. memungkinkan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan
c. Memungkinkan siswa belajar sendiri menurut minat dan kemampuannya
4. Dengan sifat yang unik pada siswa juga dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda-beda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang sama untuk setiap siswa, masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran dalam kemampuannya:
a. memberikan perangsang yang sama
b. menyamakan pengalaman
c. menimbulkan persepsi yang samab. menyamakan pengalaman
Langganan:
Postingan (Atom)